memoriez to share

Jendela Rumah Sakit *from Fratva*  

Rabu, 09 Juli 2008


Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya di kamar itu. Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap sore ketika pria yang tempat tidurnya berada di dekat jendela diperbolehkan untuk duduk ia menceritakan apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya pemandangan dan kegiatan-kegiatan di luar sana. Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan begitu detil, sementara pria kedua berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaan pria kedua itu menjadi lebih tenang karenanya. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah. Begitu seterusnya. Dari hari ke hari. Dan, seminggu pun berlalu.

Suatu pagi perawat dengan membawa baskom air hangat untuk mandi. Ternyata ia mendapati pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Pria yang kedua itu meminta kepada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela. Perawat itu memenuhi kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati keindahan itu. Hatinya tegang. Perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan indah dibalik jendela itu. Jawaban dari perawat itu lebih mengagetkan lagi. Sesungguhnya pria tadi adalah seorang buta yang bahkan tidak bisa melihat jendela sekalipun. "Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup," kata perawat itu.

Pesan dari cerita ini sederhana: dalam situasi sesulit apapun kita tetap punya kesempatan untuk berbuat baik kepada seseorang dan menyelamatkannya. Pada akhirnya semuanya tergantung pilihan kita. Ingat saja "Jendela Rumah sakit" jika anda sedang gagal, sedih, kesal, sakit (hati), putus asa dan kecewa.

AddThis Social Bookmark Button


Sidang Akhir~ 2 July 2008  

Jumat, 04 Juli 2008


wuaahh akhirnya sidang telah usaii.. senangnya..
cape berat tapi legah.. inilah hasil display 3 hari tidak tidur nyenyak.. hahaha..
bersama teman2 kelompok mari foto bersama dengan muka senyum lebar karna sidang telah usaiii!! congratz sarjana S.Dn!!!

AddThis Social Bookmark Button


 

Design edited by si9o