memoriez to share

renungan 17/11/2008  

Senin, 17 November 2008

Mazmur 139:7
can't run away from Jesus..
Mazmur 139:5
Dia mengurung DEPAN dan BLAKANG..
serta tangannya tertuang diatas kepalaku..

hahaha..
renungan hari ini yang agak menyebalkan..
tapi terjadi dalam kenyataan.. wew

Mazmur 139:4
He already knew what I want to say..
Amsal.....16.... haha lupa.....
jagalah segala perkataanMu..

baru aja tadi ditegur Tuhan suruh diem, eh tetep aj nyeplos..
dan akhirnya.. menyesal tiadalah berguna.. =P

AddThis Social Bookmark Button


Jendela Rumah Sakit *from Fratva*  

Rabu, 09 Juli 2008


Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya di kamar itu. Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap sore ketika pria yang tempat tidurnya berada di dekat jendela diperbolehkan untuk duduk ia menceritakan apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya pemandangan dan kegiatan-kegiatan di luar sana. Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan begitu detil, sementara pria kedua berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaan pria kedua itu menjadi lebih tenang karenanya. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah. Begitu seterusnya. Dari hari ke hari. Dan, seminggu pun berlalu.

Suatu pagi perawat dengan membawa baskom air hangat untuk mandi. Ternyata ia mendapati pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Pria yang kedua itu meminta kepada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela. Perawat itu memenuhi kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati keindahan itu. Hatinya tegang. Perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan indah dibalik jendela itu. Jawaban dari perawat itu lebih mengagetkan lagi. Sesungguhnya pria tadi adalah seorang buta yang bahkan tidak bisa melihat jendela sekalipun. "Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup," kata perawat itu.

Pesan dari cerita ini sederhana: dalam situasi sesulit apapun kita tetap punya kesempatan untuk berbuat baik kepada seseorang dan menyelamatkannya. Pada akhirnya semuanya tergantung pilihan kita. Ingat saja "Jendela Rumah sakit" jika anda sedang gagal, sedih, kesal, sakit (hati), putus asa dan kecewa.

AddThis Social Bookmark Button


Sidang Akhir~ 2 July 2008  

Jumat, 04 Juli 2008


wuaahh akhirnya sidang telah usaii.. senangnya..
cape berat tapi legah.. inilah hasil display 3 hari tidak tidur nyenyak.. hahaha..
bersama teman2 kelompok mari foto bersama dengan muka senyum lebar karna sidang telah usaiii!! congratz sarjana S.Dn!!!

AddThis Social Bookmark Button


Blow up INK!  

Jumat, 23 Mei 2008

hari ini harinya tinta sedunia.
banyangkan lagi isi tinta printer dan tiba2 isi tinta itu tersemprot ke seluruh kamar, keseluruh muka dan ke muka orang lain juga.. ekekeke..
You are a trouble maker! said my lil bro when i blow up d ink.. I'm making a mess!! tinta benar2 muncrat ke seluruh kamar dan mukaku dan muka dd ku.. huahahahaha.. terriblenya lagi tonta itu hampir ga bisa ilang (di muka pulahh) my lil bro get panic panic n panic!! n I make a joke 'gapapalah sekali2 jadi manusia dalmation!' huahaha.. bayangkan kalo bsok saya bekerja dengan tampang muka bertotol2 itam. seru kali yack! yuk yak yukkk..

syukurlah tinta dimuka bisa ilang, dengan sedikit campiran air panas dan seboto minyak tanah yang bikin muka menjadi perihh.. uhhhhh.. not really nice.. tapi seruuu.. me n lil bro jadi main2 di kamar mandi.. main air, buat bubur tissu dan bercanda sambil gosok2 muke dengan minyak tanah.. hahahaha.. I hope we took sum picture there.. =P

Ya ya qta terlalu sering serius berurusan dengan keluarga sendiri.. skali2 Tuhan bikin kejadian seru.. ga usa diambil sebagai suatu trouble dan panic.. nikmati saja.. toh akan lebih menyenangkan jika dinikmati.. hihihi~

AddThis Social Bookmark Button


Kesepian dalam Hidup  

Rabu, 21 Mei 2008

Pernah merasakan kesepian dalam hidupmu?

Tepatnya dalam beberapa bulan ini, syl merasakan kesepian yang luar biasa. bukan kesepian karna tidak memiliki teman, tapi kesepian untuk memiliki sebuah tempat untuk mengadu dan mencUrahkan bahkan mencErahkan isi hati. Mungkin dulu syl pernah diberikan waktu oleh Tuhan, kurang lebih mulai dalam 3 tahun yang lalu, untuk belajar curhat dengan momz (dalam hal ini syl benar2 merasa Tuhan telah merencanakan smuanya dengan luar biasa dan menjadikanku lebih sangat amat mencintai momz saat itu). Setiap pagi ke kampuz. aq mulai dengan pamit n nyium momz walo ia selalu mengelak ciumanku karna ia bilang masi bau, belum mandi dan bla bla bla, tapi aq tau ia telah tersenyum setelahnya.. pulang aq pasti manggil nyokap n singgah duduk disamping momz, berdongeng ria tt smua hal yang telah terjadi hari itu dengan campuran emosi, canda dan tawa.
but now, when I'm home, I find no one. want to call momz but she's not there, walo teorinya berkata bahwa ia tetap akan 'mendengarkan'nya di Surga. but sumthing has become really different here.. and it's suckz.
My famz? mo more i.d gender there to share..
Then when sumone get emotionally, I will call momz in my heart n started to cry in my dark room (cengeng? ya kurasa smua wanita punya emosional perasaannya sendiri). Ingin ngobrol tapi tak tau siapa yang ingin diajak ngobrol then i just keep it by myself.

Hari ini sobatku menelpon, qta berbincang cukup lama sampai terjadi conversation tt penarikan diri yg secara ga sadar kulakukan. Mulai dengan convesion bahwa syl agak berubah dalam sikap dan sifat, hingga berakhir dengan pencurian setetes tangisan saat sobatku berkata 'apa kamu telah kecewa dengan Tuhan?'. I just can say 'I don't know'.

Malam ini, sebelum aq menulis sharing, terlintas hadiah dari frater inung yang mejeng di tembok diatas ranjangku. sebuah pesan dalam sebuah bingkai indah. Entah kenapa aq mendapatkan pesan tt 'my prayer', sebuah doa anak kecil yang indah, yang tak dapat aq doakan, ato mungkin tak mampu aq utarakan untuk saat ini. tapi 1 kalimat akhir yang menjadi point interest aq bertuliskan:

'And for You, thanx for listening to me'.

Inilah yang muncul di otakku: Tuhan mendengarkan?

dalam konteks ini, syl yakin teman2 dan saya sendiri selalu diajar untuk mengucap syukur atas sgala rahmat Tuhan.
Tapi ini masalah ucapan trimakasih Tuhan karna telah mau duduk dan berbincang atau mungkin bergosip dengan kita<-- dalam hal ini ga terlalu penting Tuhan akan mengabulkan keinginan kita atau tidak, yang penting berbincang2 dulu aj.
bayangkan yah artis sesibuk Tuhan punya waktu untuk dengerin syl bilang 'aduh Tuhan sakit neh'. trus nelpon dombaNya yang lain untuk bawain obat. hehe..

Mungkin aj Tuhan dapat menjadi tempat curhat, karna 'teorinya' Ia selalu akan mau mendengarkan aku dan mungkin Ia juga akan menceritakan kisahku ini ke momz di surga. ya bolehlah curhat sambil kencan dengan Tuhan skali2. teori lagi kah? biarkan iman ku yang menjawabnya.

Nah kalo 'teori'nya Tuhan mau mendengarkan aq brarti Ia pasti juga selalu mau mendengarkan kesuh kesah kalian smua..
Lalu apakah imanmu mau percaya teman?

Syl mau percaya.
senangnya punya Tuhan yang menjadi pendengar setiaku..

always 'love' ur mother. Nut only in heart, but in action.

AddThis Social Bookmark Button


Berjalan bersama keong  

Minggu, 18 Mei 2008

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.
Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.
Ya Tuhan! Mengapa ? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang. Pelankan langkah, tenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya.
"He's here and with me for a reason"
Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati..

AddThis Social Bookmark Button


Why we should go to Church  

Cerita 1

Seorang Kristen menulis surat kepada Editor sebuah surat kabar dan
mengeluhkan kepada para pembaca bahwa dia merasa sia-sia pergi ke
gereja setiap minggu.
Tulisnya, "saya sudah pergi ke gereja selama 30 tahun dan selama itu
saya telah mendengar 3000 khotbah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa
mengingat satu khotbah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan
begitu banyak waktu - demikian pun para pastor itu telah memboroskan
waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu."

Surat itu menimbulkan perdebatan yang hebat dalam kolom pembaca.
Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada
seseorang yang menulis demikian: "Saya sudah menikah selama 30 tahun.
Selama ini istri saya telah memasak 32.000 jenis masakan. Selama hidup
saya tidak bisa mengingat satu pun jenis masakan itu yang dilakukan
istri saya. Tapi saya tahu bahwa masakan-masakan itu telah memberi
saya kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja. Seandainya istri saya
tidak memberikan makanan itu kepada saya, maka saya sudah lama
meninggal."

Sejak itu tak ada lagi komentar tentang khotbah.

------------ --------
Cerita 2

Nenek Granny sedang menyambut cucu-cucunya pulang dari sekolah.
Mereka adalah anak-anak muda - anak muda yang sangat cerdas dan sering
menggoda nenek mereka.
Kali ini, Tom mulai menggoda dia dengan berkata, "Nek, apakah nenek
masih pergi ke gereja pada hari minggu?"
"Tentu!"
"Apa yang nenek peroleh dari gereja? Apakah nenek bisa memberitahu
kami tentang Injil minggu lalu..?"
"Tidak, nenek sudah lupa. Nenek hanya ingat bahwa nenek
menyukainya. "
"Lalu apa khotbah dari pastor?"
"Nenek tidak ingat. Nenek sudah semakin tua dan ingatan nenek melemah.
Nenek hanya ingat bahwa ia telah memberikan khotbah yang memberi
kekuatan, Nenek menyukai khotbah itu."
Tom menggoda, "Apa untungnya pergi ke gereja jika nenek tidak
mendapatkan sesuatu dariNya?"
Nenek itu terdiam oleh kata-kata itu dan ia duduk di sana termenung.
Dan anak-anak lain tampak menjadi malu.
Kemudian nenek itu berdiri dan keluar dari ruangan tempat mereka semua
duduk, dan berkata, "Anak-anak, ayo ikut nenek ke dapur."

Ketika mereka tiba di dapur, dia mengambil tas rajutan dan
memberikannya kepada Tom sambil berkata, "Bawalah ini ke mata air, dan
isilah dengan air, lalu bawa kemari!"
"Nenek, apa nenek tidak sedang melucu?
Air didalam tas rajutan....!
"Nek, apa ini bukan lelucon?" tanya Tom.
"Tidak.., lakukanlah seperti yang kuperintahkan.
Saya ingin memperlihatkan kepadamu sesuatu."

Maka Tom berlari keluar dan dalam beberapa menit ia kembali dengan tas
yang bertetes-teskan ..
"Lihat,nek," katanya. "Tidak ada air di dalamnya."
"Benar," katanya.
"Tapi lihatlah betapa bersihnya tas itu sekarang.
Anak-anak, tidak pernah kamu ke gereja tanpa mendapatkan sesuatu yang
baik, meskipun kamu tidak mengetahuinya. "
------------ --------

Cerita 3

KISAH NATAL

Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah
takhayul belaka.
Dia bukanlah orang yang kikir. Dia adalah pria yang baik hati dan
tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya terhadap orang
lain.
Tetapi ia tidak percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap
gereja di hari Natal . Dia sunguh-sungguh tidak percaya.
"Saya benar-benar minta maaf jika saya membuat kamu sedih," kata pria
itu kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja.
"Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia.
Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya "

Pada malam Natal , istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian
tengah malam di gereja.
Pria itu menolak untuk menemani mereka.
"Saya tidak mau menjadi munafik," jawabnya.
"Saya lebih baik tinggal di rumah. Saya akan menunggumu sampai
pulang."

Tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun.
Ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu
berjatuhan.
Lalu ia kembali ke kursinya di samping perapian dan mulai membaca
surat kabar.
Beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan.
Bunyi itu terulang tiga kali.
Ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah
jendela rumahnya.
Ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan
sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin.
Mereka telah terjebak dalam badai salju dan mereka menabrak kaca
jendela ketika hendak mencari tempat berteduh.

Saya tidak dapat membiarkan makhluk kecil itu kedinginan di sini,
pikir pria itu.
Tapi bagaimana saya bisa menolong mereka?
Kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya.
Kandang itu pasti dapat memberikan tempat berlindung yang hangat.
Dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda
tersebut.
Ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya. Tapi
burung-burung itu tidak masuk ke dalam.
Makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya.
Jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti
dan menebarkannya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang.
Tapi ia sungguh terkejut.
Burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus
melompat-lompat kedinginan di atas salju.

Pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba,
tapi justru burung-burung itu berpencaran kesana-kemari, malah
menjauhi kandang yang hangat itu.
"Mereka menganggap saya sebagai makhluk yang aneh dan menakutkan,"
kata pria itu pada dirinya sendiri, "dan saya tidak dapat memikirkan
cara lain untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya.
Kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit,
mungkin saya dapat membawa mereka pada tempat yang aman."

Pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi.
Pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi
lonceng itu menyambut Natal yang indah.
Kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata, "Sekarang saya
mengerti," bisiknya dengan terisak.
"Sekarang saya mengerti mengapa KAU mau menjadi manusia."

AddThis Social Bookmark Button


30.03.08  

Minggu, 30 Maret 2008

APAKAH BERDOA SEMESTINYA MENYENANGKAN?

Ya, Jika Anda Menggunakan Bahasa Doa Anda Sendiri.


Apakah Anda bergumul dalam doa harian?

Jawaban saya, ya. Selama bertahun-tahun.

Namun tanpa mempedulikan apapun yang saya rasakan, saya tetap berdoa.
Itulah “pengajaran” dan “aturan” bagi umat Kristiani yang baik
seperti
saya.

Maka setiap hari, saya masuk ke kamar dan berbicara kepada Tuhan.

Tiga puluh menit, itulah ajaran yang saya terima. Maka saya lakukan
30 menit.

Beberapa hari, berjalan dengan baik.

Beberapa hari, rasanya seperti gigi yang sedang dibor.

Atau seperti sedot-lemak. (Kalau saja Anda menebak-nebak, saya tidak
pernah mengalaminya, tapi beberapa teman memberitahu saya hal itu
seperti penyiksaan.)

Selama hari-hari sulit berdoa itu, setiap bagian diri saya rasanya
ingin keluar dari ruangan itu. Saya merasa begitu kering. Begitu
kosong. Begitu jauh dari Tuhan.

Dan saya tidak tahu mengapa. Mengapa saya merasa begitu depresi?

Saya hanya menyimpulkan kalau itu adalah kekeringan rohani yang sering
dialami para santo-santa (Ehem!). Saya membaca bahwa Santa Theresa
dari Avila mengalami kekeringan rohani selama 20 tahun. Siapa saya
yang berhak mengeluh?

Hingga saya mengerti tentang apa yang sekarang saya sebut “Bahasa
Doa”.

Sekarang, saya sadar bahwa mungkin kekeringan rohani yang dialami oleh
banyak orang berasal dari ketidak-cintaan mereka terhadap diri sendiri
belaka. Bagaimana? Mereka tidak menghormati kepribadian mereka
sendiri, tidak mendengarkan kebutuhan mereka, dan tidak menggunakan
bahasa doa mereka sendiri.


KESOMBONGAN ROHANI SAYA

Sekali waktu, saya pikir hanya ada satu cara untuk berdoa: Cara saya!

Cara saya berdoa artinya masuk ke sebuah ruangan, duduk atau berdiri,
dan menyanyi, mendengar, dan berbicara pada Tuhan. Selama bertahun-
tahun, saya mengajar orang lain untuk melakukan hal yang persis sama.
Saya menyebutnya “Waktu Doa” dan hanya ada satu penjelasan untuk
hal
itu – yaitu penjelasan saya.

Saya ingat seorang wanita yang mengatakan, “Bo, saya menyirami
tanaman
setiap pagi. Dan ketika saya melakukan hal itu, saya membayangkan
Tuhan melakukan hal yang sama di samping saya. Dikelilingi oleh udara
yang segar dan keindahan bunga-bunga di sekitar saya, saya meluangkan
waktu bersamaNya. Ketika saya mengotori tangan saya dengan tanah,
saya diberkati. Dan saya merasa begitu disegarkan setiap pagi…”

Saya mengerutkan dahi padanya. Saya katakan, “Itu baik. Tapi Anda
tetap perlu suatu waktu doa formal dimana Anda masuk ke suatu ruangan
– dan kemudian duduk dan berdiri. Dan lalu menggunakan A.C.T.S –
Adoration, Contrition, Thanksgiving, and Supplication (Adorasi,
Pertobatan, Ucapan syukur, dan Syafaat)…”

Ampuni saya, Tuhan, untuk kesombongan rohani saya!

Mungkin sebagian dari diri saya memandang rendah kepada setiap orang
yang kehidupan doanya terlalu menyenangkan. Mana boleh dia begitu
ketika saya menderita dalam doa-doa saya?

Saya tidak pernah beranggapan bahwa dia mungkin lebih dekat pada Tuhan
dibandingkan saya.

Karena Tuhan menjadikannya seorang tukang kebun. Dan Tuhan bertemu
dengannya di taman. Tuhan berbicara padanya dengan bahasa doa yang Ia
berikan padanya.


APA BAHASA DOA ANDA?

Saya masih bertemu orang-orang yang memaksa kalau orang lain harus
berdoa dengan cara mereka.

“Anda harus pergi ke Sakramen Maha Kudus dan berlutut selama satu
jam…”

“Anda harus berdoa dalam bahasa roh…”

“Anda harus berdoa Ibadat Harian…”

“Anda harus berdoa, menyembah, melompat, dan menari seperti dalam
persekutuan doa…”

“Anda harus berdoa rosario…”

“Anda harus berdoa dengan tenang, mengosongkan pikiran Anda…”

Semua yang saya sebutkan di atas adalah bahasa-bahasa doa.

Namun bukan sesuatu yang ‘mutlak’.

Tak ada yang mutlak.

Sekarang, saya meminta orang-orang untuk menemukan bahasa doa mereka
sendiri.

Saya pun melakukannya.

Dan aaahh…, saya merasa bebas bahwa bahasa doa saya bukanlah masuk ke
suatu ruangan dan melakukan A.C.T.S. Pantas saja saya mengalami
kesulitan besar! Saya merasa ‘tidak nyambung’.


BAHASA DOA SAYA?

Inilah yang saya lakukan setiap hari ketika meluangkan waktu bersama
Tuhan …

Pagi hari, saya berjalan keluar rumah dan berdoa dalam bahasa roh.
Hanya berjalan perlahan selama beberapa menit, menyerap sinar matahari
pagi, dan menghirup hadirat Tuhan dan keindahan hari yang baru. Saya
mengklaim berkat-berkat hari itu. Saya berdoa Novena kepada Kasih
Tuhan.

Mengapa saya berdoa di luar? Karena saya mencintai alam. Saya lebih
merasakan hadirat Tuhan di luar daripada di dalam ruangan. Begitulah
Tuhan menciptakan saya.

Kemudian saya masuk ke rumah, menyalakan laptop saya, dan
“mendoakan”
buku Impian saya. Ini berupa catatan sebanyak 15 halaman yang berisi
daftar misi hidup saya. (Misi dalam hidup saya terdiri dari 4 kata:
“Untuk Mewartakan Kasih Tuhan”.) Catatan ini juga berisi impian
jangka panjang saya, termasuk apa yang ingin saya capai pada tahun
ini. Mengapa saya berdoa dengan cara ini? Karena Tuhan mendesain
psikologi saya sebagai seorang “peramal”.

Dan kemudian, saya mulai menulis. Saya menulis semua doa saya, semua
refleksi saya, dan semua yang saya temukan dan sadari. Ketika saya
melakukan ini, saya merasakan hadirat Tuhan dengan sangat nyata.
Mengapa? Karena Tuhan menciptakan saya sebagai seorang penulis, dan
menulis adalah bahasa doa saya.

Saya tidak lagi banyak bergumul ketika saya berdoa.

Saya suka berdoa. Saya rasa menyenangkan.

Karena sekarang, berdoa bisa berupa semua aktivitas ini dan aktivitas
yang lain.

Karena saya tidak terikat pada satu cara berdoa.

Karena saya menggunakan bahasa doa saya – bahasa yang Tuhan berikan
pada saya.

Karena doa adalah sebuah relasi, bukan suatu beban yang ditetapkan
oleh orang lain dan harus saya lakukan.

Hei, sekarang saya juga menghormati bahasa doa teman-teman saya…


CONTOH-CONTOH BAHASA DOA

• Seorang teman saya adalah pencinta musik. Maka setiap pagi, dia
memutar CD penyembahannya. Dan ia menyembah Tuhan dengan bernyanyi
mengikuti seluruh lagu yang diputar. Ia mengatakan pada saya bahwa
waktu doa ini benar-benar menghubungkan dia dengan Tuhan.

• Paman saya yang senang olahraga berlari pagi setiap hari. (Ia
sudah
berusia 80 sekarang, jadi ia melakukannya dengan santai.) Tapi selama
bertahun-tahun, ia berlari hingga ribuan mil. Dan ia mengatakan pada
saya bahwa setiap pagi, ia berbicara pada Tuhan seolah Yang Maha Kuasa
sedang berlari pagi di sisinya.

• Seorang teman mencintai ketenangan. Ia berjalan ke kapel terdekat
dan berdiam dengan tenang di hadapan Sakramen Maha Kudus. Ia
menyukainya.


BERDOA SECARA KREATIF DALAM KONDISI SULIT

Beberapa teman berdoa secara kreatif karena dipaksa oleh kondisi
mereka. Ketika saya belum matang, saya sering menghakimi mereka,
memaksa mereka untuk ‘menemukan’ waktu yang pantas untuk Tuhan.
Sekarang, saya malah sangat kagum pada mereka…

• Seorang teman tinggal di Bogor dan menempuh dua jam perjalanan
untuk
berangkat kerja dan dua jam lagi untuk pulang. Ia hanya bisa tidur 4
jam sehari. Namun karena ada perbaikan jalan tol sekarang di jalur
Jakarta - Bogor, relasinya dengan Tuhan pun mengalami perbaikan.
Separuh waktu perjalanannya, ia tidur. Dan separuhnya lagi, ia
mengubah bis yang ditumpangi menjadi kapel pribadinya.

• Seorang yang baru menjadi ibu hanya dapat mencuri waktu untuk
berdoa
ketika ia menidurkan bayinya. Lagu ‘ninabobo’ yang dinyanyikannya
adalah lagu-lagu penyembahan.

Teman, apakah Anda mengalami kesulitan untuk berdoa setiap hari?

Apa bahasa doa Anda?

Bagikan pada dunia. Seseorang mungkin akan disemangati oleh cara Anda
berdoa.

Dan ya, teruskan artikel ini kepada siapapun yang membutuhkan dorongan
untuk berdoa!


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

AddThis Social Bookmark Button


28.03.08  

Sabtu, 29 Maret 2008


Feel happy???
ya ya yaaHhh..
SafaRiland on 28 March 08 bersama teman2 skolah PK, ternyata sudah banyak berubah dari yang dulu, banyak yang diperbaiki menjadi sangat sangat baguz guz guz, khususnya wild wild west dan baby zoo!!

AddThis Social Bookmark Button


22 March 2008  

Sabtu, 22 Maret 2008


I want my momz so much. Life feel suckz day to day. Nobody here to tell story, nobody there to share life. It feels that nobody can really understand, to become so silent n unnoticed girl. Smile without happiness, thinker with empty mind, speak without any purpose, crying whole night in my bed. Feel suckz! Maybe I will still hiding in my 'kepongpong', waiting to become a beautiful butterfly. wannabe..

AddThis Social Bookmark Button


 

Design edited by si9o